Praktikum Mahasiswa S3 2023

Pada tanggal 4 hingga 7 Juli 2023, Mahasiswa S3 Ilmu Kedokteran melakukan praktikum di laboratorium biomedik. Kegiatan dilakukan selama 4 hari dari pagi hingga sore. Praktikum yang dilakukan terdiri dari 2 topik besar yakni genomic dan proteomic.

Pada dua hari pertama, praktikum yang dilakukan adalah praktikum genomic. Praktikum dimulai dengan ekstraksi DNA dari sampel darah dengan tujuan mengisolasi DNA. Ketika DNA sudah didapatkan, maka dilanjutkan dengan praktikum PCR (polymerase chain reaction). Pada tahap praktikum ini, DNA diperbanyak secara enzimatik. Kemudian setelah praktikum PCR, dilanjut dengan praktikum ketiga dalam genomic ini yakni elektroforesis. Praktikum elektroforesis memisahkan DNA menurut panjangnya.

Pada hari kedua, praktikum yang dilakukan adalah ekstraksi RNA dari sampel darah dengan menggunakan trizol. Sama seperti DNA, praktikum ekstraksi RNA bertujuan untuk mengisolasi RNA dari benda lainnya. Pada hari kedua ini pula dilakukan praktikum qRT-PCR atau kuantitatif real-time PCR. qRT-PCR ini merupakan pengembangan dari tenik PCR standar.

Praktikum pada hari ketiga dan keempat adalah topik proteomic. Praktikum dimulai dengan ekstraksi dan kuantifikasi protein. Dalam praktikum pertama ini selain mendapatkan protein, juga menghitung kadar protein yang didapat dalam sampel. Metode yang digunakan dalam kuantifikasi protein adalah Lowry. Setelah menjalani praktikum pertama, Praktikum selanjutnya ialah ELISA atau Enzym-linked immunosorbent assay. Praktikum ELISA ini bermanfaat untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi protein pada sampel. Praktikum ELISA saat ini tidak hanya sebagai riset biomedik, namun sudah digunakan dalam laboratorium klinis untuk mengidentifikasi suatu penyakit.

Pada hari keempat, dilakukan praktikum ketiga dalam topik proteomic yakni menilai aktivitas enzim DPP 4 (dipeptidyl peptidase 4). Praktikum ini bertujuan untuk menilai aktivitas suatu enzim dalam tubuh. DPP 4 dipilih sebagai target dalam praktikum ini karena kelebihannya yakni banyak dijumpai dalam tubuh manusia dan dapat menjadi indicator suatu penyakit.

Setelah praktikum menilai aktivitas enzim, praktikum terakhir adalah western blotting. Western blotting merupakan salah satu metode analisis lanjut untuk mengetahui ekspresi protein. Pada praktikum western blotting ini memiliki keunggulan dapat mengidentifikasi protein tertentu dalam sampel dengan berbagai macam protein. Praktikum ini menggunakan media SDS-PAGE dalam memisahkan campuran protein. Praktikum S3 dilakukan setahun sekali dengan materi yang dipadatkan. Selain praktik, pada praktikum biomedik S3 ini juga diberikan teori, sehingga praktikan mampu memahami materi yang diberikan dengan baik.